4 Hal Paling Dinanti Wanita di Malam Pertama Selain Bercinta

Jakarta – Malam pertama selalu dinanti-nantikan pasangan pengantin baru, setelah sebelumnya sibuk menjalani prosesi akad nikah dan menyalami para tamu di resepsi. Tapi ternyata bagi wanita, malam pertama tidak selalu berkaitan dengan bercinta. Keintiman bagi mereka bukan berarti sentuhan secara fisik saja tapi juga ingin mendapatkan keterikatan emosional.

Meskipun seks umumnya menjadi prioritas utama, tapi bukan berarti harus segera dilakukan begitu resmi menjadi pasangan suami istri. Ini dia empat hal yang diinginkan wanita di malam pertama selain bercinta, yang dikutip dari iDiva.

1. Malam Romantis
Setelah resepsi pernikahan yang melelahkan, sebagian besar wanita akan merasa kelelahan dan mungkin hanya ingin berpelukan di tempat tidur bersama pasangannya. Di malam pertama, wanita juga ingin merasa spesial dan mengharapkan perlakuan romantis dari sang suami. Wanita ingin merasa dicintai dan malam pertama merupakan momen yang sempurna untuk mendapat keintiman.

2. Dimanjakan Suami
Saat akhirnya bisa berduaan saja dengan suami yang diinginkan wanita hanyalah satu. Dimanjakan oleh suami. Pijatan ringan pada bahu dan kaki akan meningkatkan mood positif setelah lelah seharian. Jangan lupa lakukan hal yang sama juga kepada pasangan. Saling memijat dan membelai akan membangkitkan gairah seksual untuk malam pertama yang sempurna.

3. Ciuman Mesra
Emosi, hasrat dan rasa cinta bisa diungkapkan lewat ciuman. Jadi saat mencium pasangan di malam pertama haruslah dilakukan dengan sempurna dan sepenuh hati. Wanita umumnya ingin dicium dengan cara yang spontan dan tulus. Bukan ciuman yang penuh nafsu dan membuatnya tidak bisa bernapas.

4. Obrolan Ringan
Di hari bahagia, sudah sepantasnya pasangan suami istri mengekspresikan perasaan mereka dengan tertawa bersama. Bercengkerama dengan pasangan di tempat tidur sambil membicarakan hal-hal romantis adalah hal paling indah yang diinginkan wanita di malam pertamanya. Selain itu jika sudah merasa nyaman dengan pasangan maupun dirinya sendiri, wanita juga akan mendapatkan pengalaman seks yang lebih menyenangkan.

(hst/hst)

http://wolipop.detik.com/read/2015/06/06/170719/2935263/227/4-hal-paling-dinanti-wanita-di-malam-pertama-selain-bercinta

Ini Negara dengan Tingkat Kepuasan Seks Tertinggi di Dunia

Jakarta – Sudahkan Anda puas dengan kehidupan seks bersama suami, begitu pun sebaliknya? Sebuah survei menarik dilakukan Durex yang mengungkap negara-negara dengan tingkat kepuasan bercinta tertinggi di dunia.

Survei melibatkan 26 ribu orang dengan usia di atas 16 tahun yang tersebar di 26 negara. Dari hasil survei ditemukan ada 44 persen orang yang merasakan kepuasan bercinta. Swiss, dilaporkan menjadi negata dengan tingkat kepuasan seksual tertinggi.

Seperti dilansir Independent, di bawah Swiss ada Spanyol yang menempati posisi kedua dan Italia di urutan ketiga. Negara lainnya yang menduduki posisi lima teratas adalah Yunani dan Brasil, secara berurutan di nomor empat dan lima.

Prancis, yang dijuluki sebagai negara paling romantis justru tidak masuk dalam deretan teratas negara yang paling tinggi tingkat kepuasan seksualnya. Begitu juga dengan Inggris dan Amerika Serikat.

Negara-negara adidaya tersebut ‘dikalahkan’ oleh negara dari Asia, dengan India yang menempati urutan ketujuh. Negara lainnya yang juga masuk dalam urutan 10 teratas adalah Belanda, Meksiko, Australia, Nigeria, Jerman dan China.

Penelitian Durex juga menunjukkan, kepuasan seksual sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan baik secara mental maupun fisik. Ketika kesehatan mental dan fisik seseorang baik, maka besar kemungkinan kehidupan seksual mereka juga memuaskan.

Selain itu keberhasilan mencapai orgasme ketika bercinta juga ikut berpengaruh. Seperti dikutip dari Female First, survei Durex menyebutkan bahwa bisa meraih klimaks saat bercinta, adalah kunci untuk mendapatkan kepuasan seksual.

Tingkat kepuasan antara pria dan wanita pun berbeda. Dari survei tersebut, diketahui hanya 48 persen wanita yang mencapai orgasme secara rutin sementara pria ada 64 persen yang mengaku bisa orgasme setiap kali bercinta.

 

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/05/06/194628/2907969/227/ini-negara-dengan-tingkat-kepuasan-seks-tertinggi-di-dunia

Sst…Ini 5 Fakta Mengenai Masturbasi Wanita

Jakarta – Masturbasi merupakan bentuk rangsangan seksual yang diakhiri dengan orgasme, hanya saja tidak melibatkan penetrasi seks maupun kontak langsung dengan pasangan. Seorang seksolog, Dr. Deidre seperti dikutip dari The Sun mengungkapkan bahwa tak ada yang salah dari masturbasi. Bahkan aktivitas ‘solo seks’ ini dianjurkan jika ada orang yang mengalami masalah untuk mencapai orgasme. Hal itu dilakukan agar mereka tahu mengenai apa yang membuat mereka puas dan diharapkan dapat mengomunikasikan hal itu pada pasangan masing-masing.

Masturbasi bisa dikatakan bermasalah atau tidak normal jika dilakukan karena seseorang merasa tidak puas dengan performa pasangannya. Hal itu mengindikasikan ada masalah dalam kehidupan seksual mereka dan sebaiknya segera konsultasikan dengan seksolog atau psikolog.

Masturbasi selama ini identik sebagai kegiatan seksual yang dilakukan para pria. Namun berdasarkan riset terbaru yang dilakukan sebuah majalah wanita di Amerika Serikat, wanita juga kerap masturbasi bahkan ketika sudah menikah sekalipun.

Berikut fakta-fakta terbaru mengenai masturbasi yang dibuat berdasarkan riset terhadap 2.500 wanita yang dilakukan oleh majalah Womens Health USA:

1. Sebagian besar wanita yang melakukan masturbasi, rutin melakukan aktivitas seks tersebut, setidaknya satu minggu sekali. Saat melakukan masturbasi, 65% responden memuaskan dirinya sendiri dengan bantuan tangan dan 28% menggunakan bantuan sex toy.

2. Saat masturbasi wanita memang lebih mudah mendapatkan orgasmenya. 74% wanita malah mengaku mereka mendapatkan orgasme ganda saat masturbasi. Dan 19% responden lagi mengungkapkan mereka selalu merasakan orgasme ganda setiap masturbasi.

3. Menonton film porno sambil masturbasi ternyata bukan hanya kegiatan para pria. Wanita pun melakukannya. Survei ini mengungkapkan ada 37% wanita yang selalu menonton film porno saat masturbasi.

4. Masturbasi tidak hanya dilakukan para wanita single. 67% wanita yang sudah menikah juga mengakui mereka tetap melakukan masturbasi.

5. Bagi wanita, meski aktivitas seks ini terbukti lebih mudah untuk mendapatkan orgasme, masturbasi tetap sebuah hal yang tabu. 58% responden pun mengakui mereka tidak akan pernah membicarakan soal aktivitas masturbasi ini pada orang lain. Bahkan membahas mengenai masturbasi juga tidak akan dilakukan baik saat bersama teman-teman wanita ataupun pasangan.

 

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/05/07/195004/2909187/227/sstini-5-fakta-mengenai-masturbasi-wanita

Yang Bisa Dilakukan Suami untuk Tingkatkan Mood Bercinta Istri

Jakarta – Ketika aktivitas sehari-hari sudah menghabiskan tenaga dan pikiran, bagi wanita, seks berada di urutan terakhir hal yang ingin dilakukan di penghujung hari. Sementara untuk para pria, sebagian besar dari mereka tak merasakan hal ini. Meskipun lelah melanda, ketika libido datang, pikiran pun dipenuhi keinginan untuk bercinta. Lantas bagaimana mengatasi perbedaan gairah ini?

Riset yang dilakukan Universitas Michigan mengungkapkan ada satu hal yang bisa dilakukan pria agar pasangan mereka memiliki mood bercinta yang sama. Hal itu adalah dengan memberikan istri waktu istirahat yang cukup.

Dalam penelitiannya, para ilmuwan di Universitas Michigan melibatkan 171 responden wanita. Para responden ini dipantau waktu tidurnya dan kehidupan seks mereka selama dua minggu.

Setelah diteliti diketahui, ketika waktu tidur responden di malah hari bertambah, mereka melaporkan lebih bergairah keesokan harinya. Lamanya waktu tidur ini meningkatkan 14% kemungkinan wanita untuk mood bercinta keesokan harinya. Wanita yang tidur lebih lama juga lebih kecil kemungkinannya memiliki masalah gairah dibandingkan mereka yang kurang tidur.

“Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan tidur bisa meningkatkan hormon seks, sehingga mempengaruhi libido,” ujar pimpinan penelitian ini, David Kalmbach, Ph.D., seperti dikutip dari laporan penelitiannya yang diterbitkan oleh Universitas Michigan.

Cukup tidur dan istirahat ini rupanya bukan hanya penting untuk wanita, tapi juga pria. Menurut Kalmbach, riset-riset sebelumnya juga menunjukkan pria dengan gangguan tidur berisiko mengalami disfungsi seksual.

Agar suami dan istri mendapatkan waktu tidur yang berkualitas sehingga tidak mengganggu kehidupan seks mereka, yang bisa dilakukan seperti disarankan oleh pakar tidur Profesor Adrian Williams adalah dengan mematikan atau menjauhkan semua gadget.

“Selama 7 hari 24 jam kita terus menerus terekspos terlalu banyak cahaya, baik siang ataupun malam hari dari benda-benda seperti komputer dan smartphone. Menggunakan benda yang sinarnya terlalu terang seperti itu bisa menghambat ritme tubuh (ritme sirkadian: siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup),” tutur Profesor Adrian, seperti dikutip FHM USA. Paparan cahaya ini bisa menunda keluarnya melatonin, hormon yang diperlukan agar seseorang bisa tidur nyenyak.

 

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/05/08/203131/2910316/227/yang-bisa-dilakukan-suami-untuk-tingkatkan-mood-bercinta-istri

Studi: Lebih Sering Bercinta Belum Tentu Jamin Kepuasan Seks

Jakarta – Seks disebut-sebut sebagai aktivitas yang bisa mendatangkan rasa bahagia. Berdasarkan hasil riset yang dirangkum para psikolog University of Texas, Austin terhadap 1.500 responden, salah satu alasan orang bercinta adalah untuk kesenangan dan menghilangkan stres.

Ada pula yang berpendapat dengan semakin sering bercinta, maka Anda akan lebih bahagia. Namun studi terbaru mematahkan pendapat tersebut. Studi yang dilakukan para peneliti di Amerika Serikat menunjukkan hasil yang kontroversial. Lebih sering bercinta justru membuat pasangan kurang spontan, kurang romantis dan hasrat seksualnya pun menurun.

Peneliti dari Carnegie Melon University mengklaim bahwa seks bukan soal kuantitas, melainkan kualitas. Bercinta terlalu sering justru akan membuat pasangan wanita maupun pria lama kelamaan lelah melakukannya. Menurut mereka, keterkaitan antara seks dan kebahagiaan pun tidak sesignifikan seperti yang dibayangkan orang selama ini.

Kuantitas maupun kualitas seks justru dipengaruhi terlebih dahulu oleh faktor lain. Perasaan bahagia misalnya, akan memicu pasangan untuk lebih sering bercinta bukan sebaliknya (bercinta bisa membuat pasangan bahagia). Selain itu kondisi fisik yang sehatlah yang akan membuat perasaan bahagia dan kualitas seks meningkat.

Dalam studi, para peneliti melakukan percobaan terhadap 128 pria dan wanita berusia antara 35-65 tahun. Semua responden telah menikah dan kondisi kesehatan fisiknya baik. Untuk keperluan penelitian, responden dibagi menjadi dua kelompok.


Kelompok pertama tidak diberi instruksi apapun mengenai frekuensi bercinta, sementara kelompok kedua diminta menambah frekuensi bercinta mereka dua kali lebih sering dari biasanya. Selama percobaan, para responden diharuskan menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti secara online untuk mengetahui perubahan perilaku, tingkat kebahagiaan, dan tingkat kenikmatan seks.

Pada akhir penelitian, terlihat bahwa hanya dengan bercinta tidak secara otomatis membuat pasangan lebih bahagia. Bahkan pada beberapa pasangan yang menambah frekuensi bercintanya, ada sedikit penurunan pada tingkat kebahagiaan mereka. Lebih lanjut lagi peneliti juga menemukan pasangan yang lebih sering bercinta justru gairah seksualnya berkurang, mereka juga tidak lagi menikmati aktivitas seks seintens sebelumnya.

Perlu diketahui, penelitian tersebut tidak bermaksud menunjukkan bahwa lebih sering bercinta bisa memicu hilangnya gairah seks. Namun pada eksperimen ini, pasangan diharuskan menambah frekuensi bercinta sehingga itu mereka anggap sebagai sebuah keharusan; bukan inisiatif dari diri sendiri.

“Kami ingin mencoba mendorong subjek penelitian untuk menginisiasi seks ketimbang memerintahkan mereka untuk melakukannya,” jelas investigator penelitian George Loewenstein seperti dikutip dari Daily Mail.

Ditambahkan George, sebagian pasangan mungkin saja memiliki alasan tersendiri kenapa mereka jarang bercinta. Saat ingin menambah frekuensi bercinta, sebaiknya bukan hanya memikirkan kuantitas tapi juga kualitasnya. Ketika pasangan jadi lebih sering bercinta namun tidak ada kesenangan dan kenikmatan yang mereka rasakan, maka hasil akhirnya juga kurang baik.

“Ketimbang fokus menambah frekuensi bercinta, akan lebih baik jika pasangan lebih memerhatikan untuk menciptakan lingkungan yang bisa meletupkan kembali gairah bercinta dan membuat seks yang mereka lakukan lebih menyenangkan,” kata Tamar Krishnamurti, salah satu peneliti yang merancang penelitian.

 

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/05/11/190405/2912287/227/studi-lebih-sering-bercinta-belum-tentu-jamin-kepuasan-seks

7 Langkah untuk Mencoba Bercinta Lagi Pasca Melahirkan

Jakarta – Bagi wanita yang melalui proses melahirkan normal, mendengar kata seks atau bercinta tak selalu membuat mereka antusias. Ada ketakutan di dalam hati apakah seks akan sama lagi rasanya seperti sebelum melahirkan. Apalagi bagi wanita yang pasca melahirkan mendapat jahitan di area Miss V, mereka mengkhawatirkan kondisi bagian intim tersebut.

Beberapa wanita merasa ukuran Miss V tidak lagi seperti semula setelah mendapatkan jahitan. Para wanita ini pun khawatir muncul rasa sakit karena ukuran Miss V yang tak lagi seperti dulu. Untuk mengatasi berbagai kekhawatiran tersebut, berikut saran dari Dr. Yvonne K. Fulbright, pakar di bidang seksualitas manusia dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat:

1. Dapatkan Izin Dokter
Mengutip dari Mayo Clinic, wanita melahirkan disarankan untuk menunda bercinta hingga enam minggu setelah melahirkan baik itu mereka melahirkan secara normal atau caesar. Hal itu karena tubuh butuh waktu untuk pulih. Misalnya saja rahim yang membesar saat hamil butuh waktu sekitar enam minggu untuk mengecil lagi. Begitu juga adanya pendarahan yang biasanya akan berakhir setelah tiga hingga empat minggu setelah melahirkan.

Agar semakin yakin dengan kondisi tubuh Anda, sebaiknya minta saran dari dokter atau bidan. Dokter akan memeriksa apakah memang Anda sudah sembuh dan sehat sehingga bisa melakukan seks seperti biasanya.

2. Jangan Merasa Terbebani
Seks setelah melahirkan sebaiknya jangan dilakukan karena Anda merasa harus atau terpaksa. Lakukan ketika Anda sudah benar-benar merasa dia siap bukan karena merasa terbebani, demikian saran dari Dr. Yvonne. “Seks seharusnya menjadi hal yang mendatangkan kenikmatan dan jika Anda tidak dalam pikiran yang benar dan tubuh belum siap, jadi beri diri Anda sendiri waktu,” katanya.

Komunikasikan dengan pasangan mengenai ketidaksiapan Anda ini. Jelaskan apa yang membuat Anda masih merasa takut dan apa yang bisa dilakukannya untuk membuat Anda lebih siap.

3. Latihan Kegel
Dr. Yvonne menegaskan pada para wanita bahwa Miss V mereka akan kembali berfungsi normal pasca melahirkan. Meski memang saat melakukan seks lagi untuk pertamakalinya, beberapa wanita akan merasakan sedikit berbeda pada vaginanya entah itu lebih kencang atau kendur. Agar hal itu tidak dirasakan, penulis buku ‘ The Better Sex Guide to Extraordinary Lovemaking’ itu menyarankan agar berlatih senam kegel.

Untuk melakukan teknik kegel pertama-tama dengan melakukan gerakan seperti saat menahan buang air kecil agar otot vagina bergerak. Lakukan gerakan menahan tersebut minimal dua kali sehari sebanyak 10 kali kontraksi tiap latihan. Latihan yang dilakukan minimal enam minggu akan menunjukkan manfaatnya dan usahakan jika melakukan latihan tersebut dengan paha yang terbuka.

4. Berlatih Kesabaran
Kunci dari seks setelah melahirkan adalah dengan bersabar. Beberapa wanita bisa merasakan trauma setelah mengalami proses melahirkan. Mereka takut membiarkan adanya benda kecil ataupun besar masuk ke dalam Miss V. Jadi sebaiknya bersabar. Hindari melakukan quickie seks. Minta pasangan lebih banyak melakukan foreplay terlebih dahulu sehingga Anda benar-benar siap dan area Miss V sudah terlubrikasi dengan baik.

5. Lakukan Penetrasi Ketika Sudah Benar-benar Bergairah
Jelaskan pada pasangan kalau Anda butuh foreplay yang lama dan banyak. Hal itu agar Miss. V Anda memproduksi cairan lubrikasi alami yang cukup untuk melemaskan otot-otot di area sensitif tersebut. Cairan itu akan diproduksi bila titik-titik sensitif dalam tubuh wanita mendapat rangsangan. Titik sensitif itu bisa di payudara, leher, telinga, atau bagian manapun di tubuh Anda yang harus dicari tau.

6. Posisi Bercinta yang Tepat
Untuk wanita yang merasa Miss. V nya terlalu sempit, posisi bercinta yang tepat adalah dengan membuka kedua kaki cukup lebar dan menekukkan betis. Cara ini membuat otot Miss. V tidak terlalu tegang. Katakan juga pada pasangan kapan Anda siap mendapatkan penetrasi darinya agar tahu waktu yang tepat untuk Mr. Happynya menstimulasi Miss. V Anda.

7. Pilih Tidur Daripada Seks
Bagi ibu yang baru pertamakali melahirkan, mereka masih dilanda kebingungan dalam mengurus bayi. Rasa lelah yang luar biasa juga dirasakan sehingga seks pastinya tidak menjadi prioritas. Dr. Yvonne pun menyarankan jika memang ibu lelah, tidak perlu memaksakan diri untuk bercinta. Memilih tidur justru lebih baik.

Mendapatkan tidur yang cukup menurut penelitian terbukti bisa membuat wanita mood bercinta. Dari riset yang dilakukan peneliti di Universitas Michigan ketika waktu tidur responden di malam hari bertambah, mereka melaporkan lebih bergairah keesokan harinya. Lamanya waktu tidur ini meningkatkan 14% kemungkinan wanita untuk mood bercinta keesokan harinya.

 

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/05/13/195114/2914683/227/7-langkah-untuk-mencoba-bercinta-lagi-pasca-melahirkan

Yang Pengaruhi Kepuasan Seksual Wanita Setelah Usia 50 Tahun

Jakarta – Menopause menjadi momok untuk wanita seiring pertambahan usia. Bukan hanya menyebabkan perubahan fisik, tapi juga mempengaruhi kehidupan seksual wanita. Riset pun dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya menentukan kepuasan seksual wanita setelah usia 50 tahun.

Riset tersebut dilakukan oleh Dr. Andrea Burri dari University of Zurich di Swiss dan timnya. Dalam penelitian tersebut 500 wanita dilibatkan sebagai responden. Kehidupan seks mereka dipantau selama setahun dari 2008 sampai 2009. Kemudian setengah dari responden itu, ditanyai lagi empat tahun setelahnya untuk mengetahui apakah perasaan mereka terhadap seks berubah seiring bertambahnya umur.

Seperti dikutip Reuters, dalam penelitian ini para peneliti berasumsi semua wanita berusia 49 tahun atau lebih muda belum mengalami menopause. Sedangkan responden yang sudah berusia 50 tahun telah melalui menopause.

Menopause pada umumnya memang dialami wanita mulai usia 40-an dan 50-an. Saat menopause terjadi, ovarium secara bertahap mengalami penurunan produksi hormon estrogen. Kemudian sel telur juga tidak lagi dilepaskan sehingga wanita tak lagi mengalami menstruasi.

Menopause ini juga dapat menyebabkan wanita mengalami penurunan produksi estrogen sehingga cairan lubrikasi di vagina tidak lagi sebanyak sebelumnya. Saat hal ini terjadi, seks bisa terasa menyakitnya untuk dilakukan. Tak hanya itu saja, menopause pun membuat wanita kehilangan gairahnya untuk bercinta.

Dan dari hasil penelitian Dr. Andrea Burri dan timnya ini terungkap, fungsi dan kepuasan seksual wanita yang berusia di atas 50 tahun, dipengaruhi oleh gairah dan rangsangan yang didapatnya. “Gairah menjadi motivasi utama mereka melakukan aktivitas seksual,” kata Dr. Andrea.

Riset yang dimuat dalam Journal of Sexual Medicine ini juga mengungkapkan, bertambah tua tidak selalu membuat wanita mengalami masalah seksual. Begitu juga wanita yang belum menopause belum tentu kehidupan seksnya baik-baik saja. Mereka pun tetap dapat mengalami disfungsi seksual seperti sulit orgasme atau merasakan penurunan gairah.

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/05/15/192242/2916118/227/yang-pengaruhi-kepuasan-seksual-wanita-setelah-usia-50-tahun

5 Alasan Pria Bisa Merasakan Sakit Pada Penis

Jakarta – Pada kondisi tertentu, pria bisa merasakan sakit pada penisnya. Jenis dan penyebab sakit pada penis bisa bermacam-macam, namun ada lima faktornya yang paling umum dialami. Ada yang tidak perlu dikhawatirkan, namun ada pula yang harus diperiksakan ke dokter.

1. Masalah di Ujung Penis
Rasa sakit seperti terbakar di ujung penis bisa disebabkan karena busa sabun atau shampo yang tak sengaja masuk ketika Anda mandi di pancuran air. Kondisi ini biasanya terjadi beberapa menit setelah mandi, atau pada beberapa kasus ketika buang air kecil. Umumnya rasa sakit di ujung penis ini akan menghilang setelah satu atau dua hari. Namun jika berkelanjutan dan disertai keluarnya cairan kehijauan atau keputihan, bisa jadi itu tanda-tanda penyakit menular seksual. Apabila diikuti gejala seperti rasa sakit di pinggang bagian belakang dan perut, maka kemungkinan menderita batu ginjal.

2. Skrotum Perih
Biasanya sktorum akan terasa perih setelah seseorang mengangkat beban yang terlalu berat atau berdiri terlalu lama. Rasa sakit ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di testikel. Rasa sakit pada skrotum biasanya akan hilang setelah tiduran dan cukup istirahat. Perlu diperiksakan ke dokter apabila rasa sakit sering terjadi meskipun sedang tidak mengangkat beban berat.

3. Sakit Menusuk di Penis
Umumnya disebabkan priapism, yaitu kondisi yang memicu rasa sakit menusuk dan berlangsung lama saat penis ereksi. Sakit di batang penis saat ereksi diakibatkan oleh terhentinya aliran darah ketika ereksi, sehingga darah yang terperangkap di penis kekurangan oksigen dan sakit pun perlahan-lahan meningkat. Kondisi ini terjadi karena pemakaian obat untuk menyembuhkan ejakulasi dini yang digabung dengan jenis obat lain, misalnya Viagra. Maka dari itu, selalu konsumsi obat berdasarkan resep dokter.

4. Sakit di Selangkangan
Sakit yang tak henti-henti di batang penis dan selangkangan, disertai dengan kemerahan dan pembengkakan umumnya disebabkan oleh infeksi epididymis. Epididymis merupakan ‘tempat penyimpanan’ dimana sperma belajar ‘berenang’ ketika dilepaskan menuju indung telur. Penyakit seksual menular seperti gonorrhea dan chlamydia menjadi penyebab umum terjadinya infeksi bakteri ini. Segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

5. Testis Membiru
Testis yang membiru umumnya disebabkan oleh penumpukan cairan pada skrotum, lebih dikenal dengan istilah tersumbatnya cairan atau vasocongestion. Testis yang membiru biasanya juga disertai dengan rasa sakit. Kondisi ini terjadi pada pria yang telah lama tidak merasakan rangsangan seksual, dan bisa pulih dengan sendirinya.

Ini Waktu Favorit Untuk Bercinta Menurut Pria dan Wanita

Jakarta – Kapan biasanya Anda mood bercinta dengan pasangan? Apakah di pagi hari atau malam hari? Survei terbaru mengungkapkan, pria dan wanita memiliki waktu favorit berbeda untuk berhubungan seks.

Survei yang dilakukan situs penjual sex toy, Lovehoney, mengungkapkan wanita lebih suka berhubungan seks menjelang tengah malam. Tepatnya pada pukul 23.21 malam wanita akan mood untuk bercinta.

Sedangkan pria memilih waktu berbeda untuk seks. Sebagian besar pria lebih senang bercinta di pagi hari atau pada pukul 07.54. Hanya 16% pria yang mau berhubungan intim dengan pasangannya sebelum tidur di malam hari.

Selain mengungkapkan mengenai waktu bercinta favorit, dari survei Lovehoney diketahui juga bahwa pria dan wanita akan lebih bahagia dan langgeng hubungan pernikahannya ketika memiliki kesamaan dalam hal gairah seks. Seperti dikutip Mirror, dari riset tersebut terungkap, 63% wanita dan 54% pria mengaku memiliki libido yang sejalan dengan pasangan mereka.

Dalam urusan libido ini, sudah bukan rahasia lagi kalau wanita lebih sulit untuk mendapatkannya. Ada banyak hal yang mempengaruhi wanita untuk mendapatkan mood seks. Sehingga tidak mengherankan jika dalam sepekan libido wanita naik turun.

Dari riset ini pun diketahui 51% pria memiliki gairah seks yang konstan selama sepekan. Bandingkan dengan wanita yang hanya 36%. Dan ada 47% wanita yang mengatakan gairah seks mereka datang dan pergi tergantung mood. Sedangkan pria yang mengalami kondisi tersebut hanya 34%.

Ketika pasangan mengalami perbedaan gairah ini sebaiknya jangan langsung menganggap hal tersebut sebagai sebuah masalah besar. Seperti dikutip Huffington Post, psikolog yang kerap tampil di acara televisi ABC, Nicky Ruscoe, mengatakan 90% pasangan pasti pernah menghadapi masa adanya perbedaan libido tersebut. Penyebab perbedaan gairah ini berbagai macam mulai dari stres, kelelahan, depresi, sakit atau karena mengonsumsi obat tertentu. Perubahan hormon juga mempengaruhi gairah, terutama pada wanita.

Saat perbedaan gairah ini terjadi yang sebaiknya dilakukan pasangan adalah bukan dengan saling menyalahkan. Jika salah satu pihak menyebut mereka yang mengalami penurunan libido sebagai ‘abnormal’, sikap tersebut justru bisa menghancurkan pernikahan. Cara terbaik yang sebaiknya dilakukan adalah kenali dan pahami kalau Anda dan suami adalah dua orang berbeda yang memiliki tingkat gairah berbeda juga. Pasangan juga sebaiknya saling memahami bahwa mereka merindukan keintiman dan bertanggungjawab mengatasi masalah perbedaan gairah tersebut.

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/04/30/193459/2902974/227/ini-waktu-favorit-untuk-bercinta-menurut-pria-dan-wanita