Ketika Gairah Istri Lebih Tinggi dari Suami, Ini yang Sebaiknya Dilakukan

Jakarta – Sengaja tampil seksi dengan lingerie terbaru, istri mana yang tidak sedih ketika mengetahui suaminya ternyata tak merasa bergairah melihat penampilannya. Bagi wanita, mengetahui suami menolak bercinta merupakan hal mengejutkan karena selama ini persepsi yang ada adalah pria selalu merasa bergairah.

Ketika pria kehilangan gairahnya, apa yang sebenarnya terjadi? Wanita bisa berpikir yang tidak-tidak ketika menerka-nerka sendiri jawaban pertanyaan ini. Mereka dapat menyalahkan dirinya sendiri, meski kenyataannya hal tersebut tak selalu berkaitan dengan dirinya.

Menurunnya gairah pada pria memang bukan masalah seks yang biasa. Dalam riset yang dilakukan pada 2012 oleh International Society for Sexual Medicine terungkap hanya satu dari empat pria yang mengalami hal tersebut. “Hampir 30% wanita yang mengikuti survei ini mengatakan gairah seks mereka lebih besar dari pasangan,” ujar Dr. Irwin Goldstein, yang melakukan riset tersebut.

Bagaimana seorang pria dikategorikan memiliki masalah pada gairah seksnya? Psikolog dan terapis seks Marianne Brandon, Ph.D. mengatakan ketika pria tersebut tidak memiliki pikiran, fantasi atau keinginan bercinta setidaknya selama enam bulan terakhir, itu bisa dikategorikan libidonya bermasalah. Saat suami mengalami problem gairah seks rendah ini, berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:

1. Atasi Stres
Stres menjadi penyebab kuat gairah seks menurun, demikian menurut ahli syaraf dan terapis seks Nan Wise, Ph.D.. Oleh karena itulah Wise menyarankan pada para pria untuk mengatasi stres mereka dengan melakukan aktivitas fisik yang bisa membuat mereka relaks dan tidak berkompetisi. “Hal sederhana seperti melatih pernapasan atau berjalan-jalan di taman bisa membantu,” katanya.

2. Perhatikan Obat yang Dikonsumsi
Ketika Anda menderita depresi atau mengalami kerontokan rambut yang parah, obat-obatan dari dokter untuk mengatasi masalah tersebut memiliki efek samping. Efek paling terasa adalah pada menurunnya libido. Dr. Goldstein pun menyarankan Anda untuk berkonsultasi pada dokter yang memberikan obat-obatan tersebut. Minta dokter kepercayaan untuk memberikan obat yang tidak berdampak pada gairah seks.

“Ada banyak obat anti depresi dengan efek berbeda-beda. Jadi berkonsultasilah pada dokter Anda,” ujar direktur UCLA Sexual Health Program di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior itu, seperti dikutip Men’s Health USA.

3. Definisikan Lagi Maskulinitas
Pria seringkali diidentikkan sebagai sosok yang kuat, pencari nafkaf, yang bisa memecahkan masalah dan mesin seks. Sehingga ketika di antara hal-hal itu mereka tidak bisa memenuhinya, bisa berdampak pada kemampuan seksualnya. Menurut terapis seks Chris Donaghue, Ph.D., kehilangan pekerjaan merupakan salah satu penyebab yang paling sering disebutkan pasien prianya yang gairahnya menurun.

“Kompetisi bisa membunuh gairah. Ketika kamu merasa tidak lagi jantan, kamu pun bisa kehilangan ketertarikan pada seks. Jadi ini waktunya untuk mendefinisikan lagi apa yang membuat kamu sebagai seorang pria dan mencobalah untuk bahagia dengan hal itu,” sarannya.

4. Jangan Terpengaruh Film Porno
Maskulinitas bukan berarti dilihat dari seberapa kuat ereksi dari Mr. Happy atau seberapa sering seorang pria bercinta atau berapa lama mereka bisa bertahan saat bercinta. Menurut Dr. Brandon persepsi mengenai kejantanan pria ini menjadi salah persepsi karena kehadiran film porno.

“Ketika pria terekspos pornografi, mereka berpikir mereka harus bisa ereksi dengan kuat dan bertahan sangat lama dan itu hanya sebuah mitos. Ketika mereka percaya itu mereka bisa jadi gelisah, kemudian kehilangan kemampuannya untuk ereksi dan lebih parahnya membuat mereka menghindari seks,” urai Dr. Brandon.

(eny/hst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *