Testosteron dikenal sebagai hormon stereoid. Sesuai namanya itu lah hormon ini bisa membantu pria bergairah saat bercinta, lebih berenergi, dan menjadi sistem pertahanan tubuh. Bagaimana jika pria kekurangan hormon testosteron dalam tubuhnya yang sebagian besar diproduksi oleh testis ini? Berikut tanda-tanda pria yang kekurangan hormon testosteron:
1. Mudah Lelah
Seperti dikutip Web MD, kelelahan adalah gejala umum dari testosteron yang rendah. Pria akan merasa tidak berenergi seperti biasanya atau bahkan dia menjadi luar biasa lelah padahal aktivitas yang dijalani sama seperti hari sebelumnya. Untuk mengatasi hal ini, yang sebaiknya dilakukan adalah dengan tidur cukup. Cobalah untuk tidur setidaknya tujuh sampai delapan jam setiap malamnya. Jika kelelahan yang dirasakan tak kunjung mereda, ajak suami berkonsultasi ke dokter.
2. Disfungsi Ereksi
Gairah suami tidak setinggi sebelumnya atau bahkan dia mengalami disfungsi ereksi? Rendahnya level testosteron dalam tubuh juga bisa menjadi penyebabnya, meskipun jarang hal tersebut menjadi alasan satu-satunya. Biasanya masalah medis lain juga ikut menyertai performa seks yang menurun itu. Misalnya saja sakit jantung atau diabetes. Untuk mengatasi masalah ini biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi hormon.
3. Mudah Lupa
Hormon testosteron yang rendah bisa mempengaruhi kemampuan memori otak. Si pria akan mudah lupa apa yang sudah direncanakannya dan sulit untuk berkonsentrasi. Hanya saja kondisi ini biasanya terjadi ketika jumlah testosteron benar-benar sedikit. Untuk mengatasi hal tersebut, mulailah dengan meredakan stres yang dirasakan. Coba untuk melakukan meditasi, yoga, olahraga atau pijat. Stres mempengaruhi produksi testosteron karena semakin banyak hormon penyebab stres (kortisol), produksi testosteron pun akan semakin menurun.
4. Perubahan Otot
Testosteron membantu pembentukan otot tubuh pada pria. Sehingga ketika jumlahnya dalam tubuh sedikit, kekuatan dan massa otot pun menurun. Kondisi ini bisa terlihat saat pria berolahraga ternyata hasil yang didapatnya tidak seperti biasanya.
Saat hormon testosteron ini menurun jumlahnya, disarankan untuk tidak berhenti berolahraga. Justru tetap lakukan olahraga dengan rutin sehingga bisa meningkatkan produksi testosteron.
5. Kerontokan
Gejala berikutnya dari menurunnya jumlah testosteron adalah ketika pria mengalami kerontokan rambut atau bulu yang ada di tubuhnya. Kerontokan ini bukan hanya terjadi pada wajah, tapi juga bisa terjadi di bulu ketiak, bulu kaki hingga bulu kemaluan. Justru kerontokan pada rambut tak terlalu signifikan.
(eny/fer)