Jakarta – Telah banyak penelitian yang mengungkap dampak positif berciuman bagi kesehatan. Selain meningkatkan gairah bercinta, ciuman juga melepaskan hormon endorphin yang menimbulkan rasa tenang dan bahagia. Ciuman yang dilakukan atas rasa sayang juga terbukti meredakan stres.
Lebih dari itu, seorang ilmuwan asal Jepang, Dr. Hajime Kimata telah menemukan manfaat baru dari berciuman. Dalam studinya menunjukkan, berciuman bisa mengurangi reaksi alergi.
Dokter yang ahli dalam bidang allergology dan memiliki klinik di Osaka, Jepang ini berhasil mengungkap bahwa dengan berciuman selama 30 menit bisa mengurangi efek dari reaksi alergi pada pasiennya. Atas temuannya ini, Hajime pun diganjar Ig Nobel Medicine Prize. Penghargaan tersebut merupakan versi ‘lelucon’ dari Nobel Prize yang diberikan untuk hasil penelitian yang kreatif dan lucu.
Pria berusia 62 tahun itu tidak datang untuk menerima sendiri penghargaan yang diberikan di Universitas Harvard tersebut. Lewat video ia menyatakan merasa terhormat bisa menjadi penemu penelitian pertama yang membuat orang tertawa, tapi pada akhirnya ikut berpikir.
Dalam eksperimennya, Hajime melibatkan 30 responden yang merupakan pasien dengan berbagai jenis alergi. Diantaranya pasien yang mengalami reaksi alergi pada kulit dan selaput lendir hidung. Para pasien ini diminta mencium pasangan mereka secara bebas, selama 30 menit.
Ketika berciuman, mereka ditempatkan di ruangan tertutup sambil diperdengarkan musik bertempo lambat seperti ‘My Heart Will Go On’. Percobaan juga dilakukan dengan cara berpelukan di ruangan dan suasana yang sama, hanya saja mereka hanya berpelukan, tidak berciuman. Seperti dikutip dari The Japan News, hasil sample darah menunjukkan reaksi alergi pasien berkurang secara signifikan setelah berciuman, dibandingkan sebelum mereka melakukannya.
Reaksi ini terjadi karena ketika berciuman, tubuh lebih sedikit memproduksi antibodi dan protein tertentu di dalam pembuluh darah yang memicu reaksi alergi. Dengan begitu, reaksi alergi pun berkurang. Seperti diketahui, alergi merupakan reaksi antibodi yang berlebihan pada tubuh terhadap bahan atau benda-benda tertentu. Sementara ketika responden berciuman, tidak ditemukan adanya penurunan antibodi penyebab alergi tersebut.
Dalam video sambutannya, Hajime juga berharap pasien bisa lebih mudah meredakan alerginya dengan meluapkan emosi yang intens. Sebuah kekuatan menyembuhkan yang sebenarnya sudah dimiliki manusia secara alami.
“Saya harap orang akan memahami efek terbaru dari berciuman ini dan saya juga berharap ciuman tidak hanya bisa menimbulkan cinta tapi juga meredam alergi,” tuturnya, seperti dilansir The Wall Street Journal Japan.
source : http://wolipop.detik.com/read/2015/09/21/191942/3024903/227/ciuman-selama-30-menit-bisa-bantu-kurangi-reaksi-alergi