Ssstt… Gosip!Gosip!

Jakarta – Gosip adalah senjata sosial yang paling umum digunakan untuk menyerang orang lain. Walau beberapa gosip mungkin malah menaikkan reputasi seseorang, tetapi kebanyakan gosip dibuat dan disebarkan dalam atmosfir yang “kejam”. Parahnya lagi, gosip dimulai dibelakang orang yang menjad bahan gosip. Skenario berikut sangat familiar bagi kita : Si A menyebarkan gosip tentang si B ke tiap orang yang tertarik mendengarnya, dan ketika si B mendengar sendiri gosip tersebut, keadaan sudah terlanjur memburuk baginya. Si B mungkin akan menemui si A untuk klarifikasi (kalau dia tahu siapa yang memulai), dan si A mungkin bersikap tak bersalah atau minta maaf dengan setengah hati. Apapun yang dilakukan si B, kerusakan yang ditimbulkan gosip tersebut sudah terlanjur terjadi ! Baik betul atau tidak, akan selalu ada sebagian orang yang percaya, sebagian masih ragu bagian mana yang harus dipercaya, dan sebagian yang tahu bahwa gosip itu tak benar, akan diam saja dan berharap gosip tersebut cepat hilang. Yang membuat gosip semakin mengesalkan lagi adalah sulitnya untuk membuktikan itu benar ataupun tidak benar. Gosip bisa pula menghantui seseorang kemanapun ia pergi. Sadisnya, gosip bisa juga digunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk menyerang seseorang dengan sengaja karena iri, sakit hati lalu ingin balas dendam, lalu untuk bahan ancaman, dimana ada pemaksaan si korban untuk melakukan sesuatu yang diinginkan si pengancam. Misalnya saja : “Kamu harus membiarkan saya mencontek darimu, kalau tidak, nanti saya gosipkan dengan si anu”, dsb. Mengerikan, bukan ? Bagaimana kalau kamu sendiri yang menjadi korban gosip ? Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghadapinya : 1.Ingat bahwa apapun yang kamu katakan atau lakukan, akan selalu ada orang yang percaya akan gosip tersebut. Tujuan utamamu adalah mengurangi/membatasi kerusakan karena tidak mungkin membuat semua orang percaya cerita versimu. 2.Jangan mengkonfrontasi orang yang menyebarkan gosip tentangmu di tempat publik atau dengan suara bernada marah. Membuat sebuah kericuhan atau bersikap ofensif hanya akan membuat mereka merasa terjustifikasi dalam menyebarkan gosip tersebut. Lebih baik menghindari orang tersebut, dan kalaupun kamu tetap ingin bicara dengannya, tunggu sampai kamu tenang dahulu dan bisa mengendalikan diri. 3.Daripada bersikap seperti kebakaran jenggot akibat digosipkan, lebih baik bersikap tenang dan cool. Kamu bisa tertawa ketika mendengar gosip itu, dan mengatakan hal-hal seperti : “Oh cuma itu toh yang digosipkan orang-orang tentang saya? Kok ada yah orang yang sampai susah payah menyebarkannya?” Hal ini tidak hanya menunjukkan bahwa kamu tidak punya sesuatu yang perlu disembunyikan karena kamu tidak bersikap defensif, tapi juga “membalikkan” segalanya pada si pembuat gosip, karena bisa membuat orang lain berpikir mungkin si pembuat gosip itu punya maksud lain dibalik perbuatannya. 4.Sebarkan gosip itu sendiri, misalnya dengan kalimat : “Apakah kamu sudah dengar gosip blablabla tentang saya ? Wah lucu banget deh!” 5.Jika ada yang bertanya kebenaran gosip itu kepadamu, bilang saja “Tentu saja tidak, tapi apa pengaruhnya apa kata-kata saya? Saya cuma berharap saya tahu kenapa gosip itu bisa ada.” 6.Ketenangan adalah kuncinya. Selalu bersikaplah tenang dan jangan merengut kesal setiap gosip itu disebutkan. Jika kamu protes, malah kelihatannya kamu menyembunyikan sesuatu. 7.Tidak perlu membalas dengan gosip lain, karena itu sangat kekanak-kanakan. Kamu jauh lebih dewasa daripada itu!

Sumber: http://wolipop.detik.com/read/2005/01/15/120554/273766/227/ssstt-gosipgosip

Pacarku Jauh Lebih Tua

Jakarta – Pacaran. Salah satu aspek kehidupan hampir semua orang, termasuk pula remaja. Jika berpacaran dengan orang yang masih sebaya atau lebih tua 1-5 tahun mungkin tidak mengapa, tapi bagaimana kalau ternyata kamu berpacaran dengan orang yang jauh lebih tua darimu (misalnya 10 tahun)? Hal ini umumnya terjadi pada remaja perempuan, walau tak menutup kemungkinan terjadi pada remaja lelaki pula. Sebut saja si A, remaja berusia 16 tahun dan sedang menjalin hubungan dengan B, seorang pria dewasa berusia 34 tahun. Keduanya nampak saling mencintai, dan B memperlakukan A dengan baik. Namun, A takut jika nanti orangtua tahu tentang hubungan mereka. Ia juga ragu apakah hubungan mereka itu boleh atau tidak dilanjutkan. Nah, kita semua mungkin pernah mendengar pepatah : “Cinta tidak mengenal usia”. Hmm..apa iya ? Mari kita lihat dari sisi negatifnya. A yang berusia 16 tahun dan B yang berusia 34 tahun apa sih kesamaan diantara mereka ? Lingkungan ? Tipe teman ? Pemikiran ? Kedua, kalau ada pria berusia 30-an memiliki hubungan dengan remaja berusia belasan tahun, mau tak mau pasti timbul kecurigaan apakah pria ini normal (baca : tidak mencari pasangan yang lebih tua). Apakah dia tipe yang justru hanya beraninya dengan remaja tapi tidak dengan wanita dewasa ? Ketiga, masih berkaitan dengan poin kedua, apa sebenarnya motivasi pria ini ? Apakah ia bermaksud mengeksploitasi pacarnya yang masih remaja itu ? Apakah ia seorang pedofil ? Ingat bahwa perilakunya yang penuh hormat di masa-masa awal pacaran bisa berubah senantiasa. Seandainya bisa dibilang bahwa cinta mengalahkan segalanya, umur tidak masalah karena toh hanya angka, dan justifikasi-justifikasi lainnya, tapi saying tidak demikian kenyataannya. Pria atau wanita yang terlibat hubungan asmara dengan remaja yang jauh lebih muda darinya biasanya menderita satu atau lebih kelainan dalam pribadinya. Dia bisa tidak dewasa secara pemikiran dan emosi, dia tidak pede, dia orang yang gagal, ia orang yang suka mengontrol (karena oang yang lebih muda relatif lebih mudah dikontrol), ia sedang didalam krisis usia 30-an, ia kebingungan, ia orang yang menentang semua norma, dan seterusnya. Apapun itu, ada sesuatu yang salah dalam dirinya. Nah, hal diatas bukannya menyangkal bahwa hubungan asmara itu palsu. Selalu saja ada kemungkinan bahwa ia benar-benar mencintai pasangannya, demikian pula sebaliknya. Tapi apakah itu cukup ? Dalam situasi seperti ini, bukanlah kedalaman perasaan diantara mereka berdua yang menentukan hubungan itu, tapi motivasi yang mendasarinya dari kedua belah pihak. Mengapa ia (si pria atau wanita yang jauh lebih tua itu) tidak bisa memiliki hubungan dengan pria/wanita yang lebih sesuai untuknya ? Apa “peranannya” terhadap kamu, apakah ia menjagamu, mengontrolmu, atau dalam satu atau berbagai cara mengendalikanmu ? Bagaimana dengan bekas pacarnya yang dulu, apakah ada, dan jika ada apakah ada juga yang remaja sepertimu ? jawaban akan pertanyaan-pertanyaan ini memang sulit, tapi perlu. Jika kamu ingin menjustifikasi hubunganmu dengan mengatakan bahwa kamu sudah lebih dewasa daripada umurmu (karena biasanya perempuan lebih cepat dewasa daripada lelaki), dan kalaupun itu benar, itu pun masih belum cukup. Kamu mungkin bertanya mengapa orang berusia 30 tahun toh masih bisa berhubungan dengan orang berusia 50 tahun ? Jawabannya mudah. Pengalaman hidup. Orang yang berusia 30-an dan 50-an keduanya telah mengalami hidup sebagai orang dewasa, telah selesai sekolah, telah punya karir yang mantap, dan perbedaan umur diantara mereka seakan tidak berarti lagi terutama di mata masyarakat, yang menganggap mereka setara. Tapi bagaimana dengan remaja belasan tahun dan orang dewasa berusia 30-an ? Well, kombinasi akan pertanyaan tentang motivasi si orang dewasa dan dan ketidakseimbangan pengalaman hidup, keduanya sudah cukup menjadi alasan mengapa hubungan tersebut akan sangat sulit untuk dilanjutkan. Tapi jika kamu berada di posisi A dan masih berkeras dengan pikiranmu, berusahalah untuk tidak berbohong kepada orangtuamu tentang umurnya karena itu malah akan membuatmu terlihat tidak dewasa dan kamu pun akan selalu merasa khawatir karenanya. Ingatlah bahwa fakta kamu sendiri berpikir untuk berbohong sudah menunjukkan bahwa hubungan ini tidak punya dasar yang kuat.

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2005/01/13/152121/272579/227/pacarku-jauh-lebih-tua

Terlihat Menarik di Depan si Dia

Jakarta – Jatuh cinta atau naksir seseorang memang menyenangkan, namun seringkali membuat kita tegang dan tidak percaya diri. Segala cara yang dilakukan untuk terlihat menarik di depannya nampaknya sulit sekali dilakukan, atau kalaupun berhasil, dampaknya masih saja tidak kelihatan. Terlihat menarik disini tentu saja tidak selalu dalam arti terlihat menarik secara fisik, tetapi yang lebih penting adalah dalam perilaku. Berikut ini adalah berbagai tips sederhana yang bisa diikuti :

  • Jadilah orang yang percaya diri dan tidak takut mengambil resiko. Bersikap antusias dan optimis itu sudah menjadi kewajibanmu.
  • Jangan takut untuk memulai percakapan. Bagaimana caranya ? Yang paling baik justru yang paling sederhana, yaitu : Halo.
  • Tampilkan dirimu sebagai jiwa yang periang. Orang yang bahagia , spontan, dan selalu senang akan jadi teman jalan yang baik, bukan ?
  • Gunakan barang-barang yang bisa menjadi “modal” untuk jadi bahan pembicaraan. Barang ini bermacam-macam, mulai dari perhiasan atau aksesori yang unik, kaos bergambarkan hal-hal kesukaanmu, parfum dengan bau yang menyegarkan, buku yang sedang kamu baca, dan seterusnya.
  • Jangan takut untuk bersikap sedikit agresif. Terutama buat yang cewek, tidak perlu lagi menjadi pihak yang selalu menunggu.
  • Jadilah pendengar yang baik. Kamu memiliki dua telinga dan satu mulut karena kamu harus lebih banyak mendengar daripada berbicara. Mendengar adalah seni. Si dia akan merasa dihargai dan senang bersama-sama denganmu kalau kamu menjadi pendengar yang baik. Toh hampir semua orang senang diperhatikan, bukan?
  • Pertahankan kontak mata, tapi lihatnya dia dengan pandangan yang lembut (tidak lebih dari 5 detik) lalu alihkan pandangan sejenak, dan kembali lakukan lagi. Jangan terlalu lama menatapnya, dia malah bisa il-feel.
  • Pujilah ia sekali-kali. Pujian yang terbaik adalah yang memiliki elemen kejutan. Si dia akan tahu bahwa kamu benar-benar memperhatikannya. Ingat bahwa pujianmu juga tidak boleh mengada-ada, tetapi harus jujur dan tulus. Ketika kamu yang menerima pujian darinya, jangan langsung menolak dan merendahkan dirimu. Jawaban terbaik adalah “terima kasih”.
  • Tersenyumlah ! Senyum itu menular. Senyum juga memperlihatkan bahwa kamu bisa “didekati”.
  • Tersenyumlah ! Senyum itu menular. Senyum juga memperlihatkan bahwa kamu bisa “didekati”.

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2005/01/11/153502/271088/227/terlihat-menarik-di-depan-si-dia

 

Patah Hati? Jangan Frustasi

Jakarta – Semua orang mungkin pernah merasakan jatuh cinta. Ketika akhirnya mereka menjalin hubungan dengan orang yang mereka cintai, mereka yakin bahwa ia dan pasangannya akan terus bersama dan cinta diantara mereka takkan pernah berakhir. Perasaan yang indah, bukan ? Ya, memang. Sampai akhirnya mereka menyadari kalau cinta pun bisa berakhir. Cinta memang indah, tapi cinta juga bisa menyakiti hati kita. Putus dengan pacar misalnya. Mungkin beberapa kamu pernah mengalaminya, dan mungkin juga beberapa diantara kamu telah merasakan betapa sulitnya mengatasi hal itu. Tak peduli apapun alasannya, hatimu masih terasa sakit. Ada suatu masa yang biasanya harus dihadapi ketika kita baru saja sakit hati karena putus dengan pacar. Dalam masa tersebut, emosi kita menjadi tidak stabil dan sulit sekali merasa tenang karena selalu teringat akan si dia. Dalam kondisi yang rentan ini, ada berbagai macam hal yang biasanya dilakukan, namun tidak semuanya bisa menghasilkan hasil yang positif, yaitu malah menambah rasa frustrasi. Supaya hal itu tidak terjadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan menyimpan semua rasa sakit itu didalam terus-menerus. Kamu hanya akan merasa makin tertekan. Kamu harus bisa melepas semuanya, karena selalu akan ada yang namanya harapan. Tidak hanya kamu harus ingin merasa lebih baik, tapi kamu juga harus mau bertindak untuk mencapai hal itu. Jika kamu sendiri tidak mau melepaskan sakit hatimu, maka tidak akan ada orang lain yang bisa melakukannya. Menangis. Mungkin hal ini akan dianggap sebagai tindakan yang cengeng oleh sebagian orang, sehingga merasa gengsi untuk melakukannya. Tapi, untuk sebagian orang pula, dengan menangis, baik sendirian di kamar yang tertutup atau menangis di bahu teman, bisa mengangkat beban yang ada. Menangis adalah salah satu cara yang terbukti bisa melepaskan emosi kita, sehingga sesudahnya kita bisa merasa lebih baik. Kedua, putuskan kontak dengan apapun yang bisa mengingatkanmu tentang si dia. Berhentilah dahulu menghubunginya via media apapun (sebab ada sebagian orang yang masih saja belum bisa menerima kenyataan), dan singkirkan barang-barang seperti foto dan semacamnya. Tidak usah langsung dibuang (karena mungkin ada beberapa yang berguna), tapi setidaknya kamu simpan dahulu di suatu tempat yang jarang kamu lihat, seperti dasar lemari, dan sebagainya. Nah, setelah kamu mulai merasa tenang, kamu harus menghabiskan waktumu di luar bersama teman-temanmu. Persahabatan adalah hal yang lebih abadi dan sahabatmu bisa menjadi pelipur lara bagimu dan kamu bisa mengandalkan mereka untuk menemanimu baik dalam saat suka maupun duka. Baik bersama dengan teman maupun sendirian, kini waktunya bagimu untuk bersantai sambil menyenangkan dirimu. Tertawa terpingkal-pingkal saat menonton film atau membaca komik, bertingkah konyol dan melakukan hal yang seru dengan teman-temanmu, semuanya akan membuatmu merasa hidup kembali. Fokuskan dirimu pada hal-hal yang asyik, dan jangan sekali-kali berpikir bahwa hidupmu berakhir dan dunia akan runtuh karena kamu disakiti, karena memang tidak demikian ! Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah mendedikasikan dirimu pada sesuatu. Lakukan hal-hal bermanfaat yang bisa menyita waktumu dan membuatmu berkonsentrasi pada hal tersebut. Jika kamu menyukai hal-hal yang berbau seni, mungkin kamu bisa membuat sebuah karya seni, baik lukisan, ukiran, dan sebagainya. Jika kamu suka berolahraga, tidak ada salahnya mendaftar jadi anggota suatu klub olahraga dan berlatihlah disana. Hal-hal seperti itu tidak hanya membuat perhatianmu teralih dari masalahmu, tapi jelas bisa membawa manfaat lain bagimu. Bagaimana jika kamu tiba-tiba bertemu dengan mantan atau orang yang menyakiti hatimu dalam masa pemulihan ini? Bersikaplah normal. Tak perlu pula bertindak berlebihan seperti langsung marah-marah atau kabur darinya. Jangan pula menunjukkan padanya kamu sudah pulih secara berlebihan pula. Hal-hal tersebut tidak akan memperbaiki keadaan baik dirimu sendiri, maupun diantara kalian. Ada beberapa kesalahan lain yang sering dilakukan ada berbicara buruk tentang mantan mereka, padahal hal itu selain tidak ada gunanya, tapi malah bisa menambah masalah lain. Kesalahan lainnya adalah berkonsentrasi pada hal-hal yang sudah berlalu, “apa yang salah”, “seharusnya begini”, “seandainya aku”, dan semacamnya. Padahal, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah hal itu. Jadi, konsentrasilah pada masa depan karena kita masih bisa mengubah apa yang kita lakukan sekarang. Tiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk pulih dari rasa sakit hatinya, tapi percayalah bahwa semuanya akan membaik. Anggap saja hal yang telah berlalu itu sebagai sebuah pengalaman hidup yang berharga. Dan ingat pula bahwa kamu berbohong pada dirimu sendiri jika kamu berpikir kamu tidak bisa menemukan orang lain yang bisa kamu cintai dan mencintaimu. Di planet ini masih ada 6 milyar orang kok !

Sumber: http://wolipop.detik.com/read/2004/12/27/131336/262736/227/patah-hati-jangan-frustasi

Apa Penyebab Impotensi?

Jakarta – Kalian, para remaja cowok pasti tahu dong apa itu impotensi? Keadaan ini terjadi jika kamu tidak mampu mencapai dan mempertahankan ereksi 3 dari 4 kesempatan. Impotensi, ini dikenal pula dengan istilah disfungsi ereksi atau kondisi jika seorang pria gagal untuk mencapai atau mempertahankan ereksi dalam waktu yang cukup untuk mendapatkan kepuasan seksual. Di waktu lalu, impotensi hanya dianggap diakibatkan oleh problem psikologi, yang berakibat rasa khawatir berlebihan atau stress. Sekarang ini, dokter mengetahui bahwa mayoritas penyebab impotensi adalah akibat problem fisik, yang dapat disembuhkan dengan tindakan medis yang tepat. Penyebab paling umum dari impotensi adalah ketika aliran darah menuju penis terlalu lemah disebabkan oleh atherosclerosis (penyakit disebabkan tingginya kolesterol pada arteri, pembawa aliran darah, dalam hal ini ke penis). Pada kasus ini, arteri tersumbat dan menyempit sehingga mengurangi suplai aliran darah. Penyempitan arteri dapat disebabkan berbagai kondisi seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, juga pria pecandu rokok. Impotensi dapat juga disebabkan penggumpalan darah yang mencegah kecukupan suplai darah yang mengalir ke penis yang menjadi penyebab disfungsi ereksi. Di saat anda masih muda seperti sekarang ini, usahakan hindari merokok, alkohol dan olahraga terlalu keras. Ini karena ketiganya bisa menjadi penyebab dari impotensi. Peminum alkohol bisa menderita kerusakan syaraf permanen, penyebab impotensi. Kecanduan alkohol dalam jangka panjang juga akan merusak fungsi hati, penyebab kondisi tidak seimbangnya produksi hormon.

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2004/12/16/133223/257055/227/apa-penyebab-impotensi

Cewek Sulit Orgasme Karena….

Jakarta – Kenapa sih cewek lebih sulit mengalami orgasme dibanding cowok. Pertanyaan seperti ini barangkali sering muncul di dalam hati kamu. Kalian mungkin takut atau gak enak ngomonging soal ini. Jika bingung, ada kok penjelasannya. Cewek memang seringkali mendapatkan pengalaman orgasme lebih sedikit dibandingkan cowok. Kebanyakan cewek memang -satu dari tiga cewek- punya kesulitan dalam mencapai orgasme. Hal ini karena ada cewek yang merasakan orgasme lewat stimulasi klitoris tetapi ada pula yang melalui cara lain misalnya penetrasi vagina. So, tentang hal ini tentu ada jalan keluarnya. Setiap tubuh cewek punya respon yang berbeda terhadap segala macam rangsangan seksual. Dan setiap wanita akan punya pilihan berbeda tentang bagaimana dia ingin mendapatkan dorongan seksual. Semakin dewasa seorang wanita, maka dia akan makin mudah untuk mendapatkan orgasme. Itu karena mereka akan punya pengalaman lebih dalam perjalanan kehidupan seksnya. Tapi ingat pula lho, cowok juga tidak selalu mendapatkan orgasme. Pertalian seks antara cowok dan cewek punya kaitan kuat dengan emosi dan relaksasi. Sulit menikmati hubungan jika ada ketidaknyamanan dan egoisme.

sumber: http://wolipop.detik.com/read/2004/12/15/184708/256583/227/cewek-sulit-orgasme-karena